Penyaji kasus Kelas E/Manajemen/Ekonomi/Universitas Sanata Dharma
Kelompok 18 : 1. Kevin Ruslim 152214206
2. Dea Natalia 152214207
Topik
: 1.
Foundations of Planning
2.
Strategic Management
Sub Topik : 1. Tahap-tahap lengkap dalam penyusunan rencana
2.
Perbedaan perencanaan strategik dan nonstrategik
3.
Isu-Isu kontemporer dalam perencanaan
A. Gambaran
Umum
Berita 1 :
Pada masanya Nokia pernah menjadi “Raja” produsen ponsel
terbesar selama 14 tahun sebelum dengan variasi produk mulai dari HP tahan
banting, desain yang unik dan tentunya keawetannya. Namun akhirnya Nokia harus
mengakui kenyataan pahit, kalah bersaing melawan kubu Android dan Apple yang
dengan cepat menggerus pangsa pasarnya. Sebenarnya apa yang menyebabkan
kebangkrutan Nokia? Tentu banyak hal yang mempengaruhi hal ini, berikut sedikit
ulasan tentang Nokia.
Nokia Corporation
Nokia Corporation merupakan produsen peralatan telekomunikasi
terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor
pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal
lewat produk-produk telepon genggamnya.
Nokia dibeli
Microsoft
Selasa (3/9/2013) kemarin, muncul kabar mengejutkan bahwa
unit bisnis perangkat dan layanan Nokia akan dibeli Microsoft. Total dana yang
dikeluarkan bisa mencapai 7,2 miliar dollar AS. Transaksi yang diperkirakan
bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut membawa dampak besar bagi
bisnis ponsel Nokia, termasuk dalam kepemilikan brand “Lumia” dan “Asha”. The
Verge melaporkan bahwa dua merk dagang tersebut turut diikutkan dalam akuisisi
oleh Microsoft. Artinya, tak akan adalagi ponsel Lumia dan Asha dari Nokia
karena kedua nama yang identik denganproduk-produk Nokia tersebut kini telah
beralih pemilik. Ponsel Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft.
Ponsel-ponsel Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir
yang mengusung nama “Nokia”.
Akhir
dari Nokia
Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama
untuk perangkat smartphone besutannya, yaitu "Microsoft Lumia".
Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan
handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan adalagi
ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini.
Sebagaimana dikutip Kompas Teknodari The Verge, Selasa (21/10/2014),
penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan
menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia. Negara-negara lain
di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan
menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media
sosial, dan publikasi online Microsoft. Nokia sendiri akan terus eksis karena
hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft. Perusahaan yang
berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di area
pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel
Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama system operasi mobile besutannya
menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone". Penetapan
brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di
kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat
dengan nama Nokia. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu
akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia.
Alasan Nokia
Mengalami Kemunduran :
1.
Keangkuhan sebagai penguasa
Dengan capaian sebagai penguasa dunia ponsel selama 14 tahun
terakhir nokia merasa bahwa mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, Dengan
market share yang begitu besar ternyata membuat mereka tidak mempersiapkan
rencana akan perkembangan dunia Gadget.
2.
Terlambat menyadari perkembangan Operasi System
Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan
para vendor besar ramai-ramai mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah
menyatakan tidak akan memakai Android karena percaya diri dengan kekuatan
softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssivanjoki, yang ketika itu menjabat
Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia. Menurutnya, Nokia
tak berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat Android. “Kami
tidak punya rencana untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan Android”,
tegas Vendor asal Finlandia itu. Vanjoki, telah menetapkan Meego dan Symbian
sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan Nokia.“Tak bisa dipungkiri, ini
merupakan tantangan kami di masa depan, yaitu untuk membawa produk dan layanan yang
anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan dan
mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini”, imbuh Vanjoki.
Berita
2 :
HELSINKI
– Nokia sudah resmi jadi milik Microsoft dan akan berganti nama jadi Microsoft
Mobile. Namun perusahaan asal Finlandia tersebut sempat merilis laporan
keuangannya dan mengalami kerugian hingga 30%. Nokia masih memiliki waktu tiga
bulan di 2014 sebelum akhirnya Microsoft benar-benar memilikinya. Dalam rentang
waktu itu Nokia sempat merilis ponsel terbaru, namun penjualannya tak maksimal
dan mengalami kerugian.
Mengutip
Ubergizmo, Rabu (30/04/2014), Nokia mengalami kerugian hingga 30 persen pada
kuartal pertama 2014 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Kerugian
ini dari hasil penjualan ponsel Nokia seri Lumia, Asha, hingga feature phone
yang tak maksimal. Ponsel Nokia seri Lumia diakui tak melakukan performa yang
cukup baik dalam persaingan dengan ponsel platform lain. Sedangkan pada seri
feature phone, yang selama ini menjadi andalan penjualan ponsel Nokia, juga
tercatat mengalami penurunan penjualan. Perusahaan dilaporkan mengalami
kerugian hingga Rp 5,2 triliun pada kuartal pertama 2014. Sedangkan pada
kuartal yang sama tahun lalu Nokia merugi Rp 1,1 triliun.
B. Relevan
dan Signifikan
1.
Relevan
Menurut kami kasus ini relevan dengan sub topic isu-isu
kontemporer dalam perencanaan. Terlihat dalam kasus Nokia ini, terdapat
kekakuan dalam perencanaanya. Pada berita 2 terdapat penyataan Anssivanjoki, yang menjabat Executive Vice President
General Manager Multimedia Nokia waktu itu menyatakan bahwa Nokia akan
tetap menggunakan System Operasi Symbian dan tidak mempunyai rencana akan
menggunakan Android. Padahal pada tahun tersebut System Operasi Android dan IOS
sedang laku dipasaran. Nokia mengganggap bahwa pasar handphone akan tetap
berpihak pada mereka, setelah 14 tahun menguasai pasar handphone dunia.
Kekakuan dalam perencanaan yang di buat manager Nokia membuat Nokia kalah saing
dengan Android. Karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan.
Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan dinamis.
(Robbins
dan Coutler.2010:hal202)
2.
Signifikan
Perusahaan
Nokia yang menolak untuk menggunakan System Operasi Android dan tetap
bersikukuh menggunakan System Operasi Symbian. Perencanaan yang kaku dan tanpa fleksibilitas mengakibatkan
penurunan penjualan dan akhirnya Nokia menjual perangkat dan layanannya ke
Microsoft. Jika saja Nokia mau beradaptasi lebih cepat, Nokia tidak akan
mengalami penurunan penjualan dan akan tetap eksis.
C.
Analisis
Kasus merupakan
praktik buruk. Perusahaan Nokia membuat perencanaan yang kaku dan tidak dapat
dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis. Terlihat dari pelaporkan perusahaan mengalami kerugian hingga Rp 5,2
triliun pada kuartal pertama 2014. Sedangkan pada kuartal yang sama tahun lalu
Nokia merugi Rp 1,1 triliun dan akhirnya dibeli oleh Microsoft.
D.
Refleksi
Kevin
: Perencanaan dalam memulai dan mengembangkan sebuah perusahaan sangatlah penting. Namun saya menyadari
bahwa hampir setiap hari lingkungan tempat kita hidup mengalami perubahan. Oleh
karena itu, saat saya menjadi manajer suatu perusahaan saya akan menerapkan
perencanaan yang tidak kaku dan dapat diubah-ubah seiring perkembangan zaman.
Dea : Dari sub
topik isu-isu kontemporer dalam perencanaan ini membuat saya lebih memahami
bagaimana perencaan berpengaruh untuk kedepannya. Perencanaan yang dibuat kaku
tidak baik untuk lingkungan yang dinamis. Saya sadar dan saya akan membuat
perencaan yang fleksibel dan kondisional untuk masa depan saya, sehingga saya
bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan baik dikemudian hari.
E.
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen
dan Coutler Mary. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.